Kamis, 16 Januari 2014

Urgensi Tarbiyah Islamiyah

Secara bahasa tarbiyah memiliki beberapa makna antara lain yaitu ziyadah, nasy’ah, ri’ayah dan muhafadzah ( penambahan, pertumbuhan , pemeliharaan dan penjagaan.
Sedangkan dalam istilah Tarbiyah Islamiyah berarti menumbuhkan dan membentuk  insan Muslim mutakamil (integral) dari seluruh sisinya, baik kesehatan, akal, keyakinan, keruhanian, jasad, akhlaq, perasaan, kemuan dan daya ciptanya berdasarkan prinsip dan nilai nilai Islam  serta melalui metode dan cara pendidikan yang Islami.

Dari sini tergambar bahwa sasaran Tarbiyah Islamiyah bersifat menyeluruh mencakup dimensi jasadi (fisik), aqli (intelektualitas), maupun ruhi (moral). Kesempurnaan pendidikan ini akan melahirkan manusia yang terjamin integritas Islamnya.

Keuniversalan sasaran Tarbiyah Islamiyah tergambar pada tugas utama diutusnya para Rasul. Allah berfirman: “ Sebagaimana kami telah utus ditengah tengah kamu seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat ayat Kami dan membersihkan kamu dan mengajarkan kepadamu Kitab dan hikmah dan mengajarkan kepada kamu  apa apa yang belum mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 151)
   
Tujuan tertinggi dari proses Tarbiyah Islamiyah adalah membentuk manusia manusia Rabbani, seperti yang dinyatakan Allah SWT dalam Al-Qur’an :
“ tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya” (QS. Ali-Imran : 79)  Dan makna Rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah s.w.t.
   
Islam membimbing setiap muslim untuk bertanggung jawab terhadap pendidikan dan pembersihan dirinya serta melakukan perbaikan terhadap diri dan lingkungannya, dengan kata lain ia akan  menjadi shaleh dan melakukan perbaikan bagi orang lain (muslih lighairihi). Islam menjelaskan bahwa kemenangan manusia di dunia dan akherat tergantung kepada keberhasilan seseorang mendidik dirinya. Sehubungan dengan ini Allah berfirman: “ dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. ( QS. As-Syams: 7-10)
   
Dalam kehidupan manusia sebagai hamba Allah tarbiyah islamiyah menduduki posisi yang sangat penting.  Sebab melalui proses pendidikan pribadi seseorang dapat tumbuh dan berkembang secara baik sesuai dengan yang diharapkan. Tarbiyah islamiyah dapat membentuk kepribadian seseorang selaras dengan nilai nilai dan prinsip islam.
   
Seseorang yang telah dididik dengan pola pendidikan Islam sikap dan perilakunya merupakan refleksi dari keutuhan dirinya yang telah tercelup (ter-sibghah)  dengan nilai Islam. Akibatnya gaya hidupnya islami, dapat memancarkan arus islam ditengah tengah lingkungannya. Ia menjadi manusia tangguh yang tidak mudah diombang ambingkan oleh berbagai arus kehidupan yang melandanya, Ia bisa Istiqomah karena keimanan dan keislamannya. Seorang muslim yang istiqomah akan memiliki jiwa keberanian, kemantapan, keoptimisan, yang ketiga tiganya merupakan modal kebahagiaan (sa’adah), Allah berfirman :: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS. Fushilat:30)
   
Seorang muslim yang istiqomah dengan Islam atau dengan kata lain yang berpegang teguh dengan agama (din) Allah merupakan modal dasar terbentuknya masyarakat Islam dan peradaban islam. Ia bagaikan batu bata yang dapat disusun menjadi sebuah bangunan. Semakin besar dan tinggi sebuah bangunan semakin memerlukan batu bata yang kuat dan kokoh.
   
Disisi lain berpegang teguh dengan agama Allah adalah dasar umum bagi penyelesaian krisis keimanan yang melanda kaum muslimin. Hal ini semakin mempertegas betapa pentingnya pembentukan pribadi muslim yang istiqomah. Karena itu peranan tarbiyah islamiyah dalam upaya mengatasi krisis keimanan di kalangan kaum muslimin yang diakibatkan oleh derasnya arus serangan pemikiran  (ghazwul fikri) yang berupaya menjauhkan kaum muslimin dari agamanya dan aqidahnya semakin jelas. Sehubungan dengan ini  Allah mengingatkan kita : “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. (QS. Ali Imran : 100)

Semoga Allah meridhai dan membimbing kita semua untuk tetap istiqamah dalam menjalankan agama-Nya dan mendidik generasi kita dengan Tarbiyah Islamiyah sehingga bisa lahir generasi rabbani untuk kejayaan islam dan muslimin, bahagia didunia dan akherat. Wallahu a’lam bisshawab. (Ust.Marsono)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar