Siapa yang tidak kenal dengan mahameru,
setelah hadirnya sebuah Film berjudul 5 cm. dengan durasi 2 jam
tersebut, nama mahameru mulai banyak dikenal orang, baik dari pelajar
sampai karyawan, semua tau Mahameru. Kegagahan dan keindahan alamnya
membuat orang penasaran untuk menikmati dan melihat langsung Mahameru.
Saya pribadi memang mengagumi Alam, dan
sangat terobsesi untuk terus melakukan kegiatan alam sampai benar-benar
tidak kuat untuk melangkah, selama kaki ini masih bisa digunakan secara
maksimal, selama itu pula saya akan terus menjajaki hutan dengan ke
aneka ragaman didalamnya. untuk mahameru saya sudah 2 kali menjajaki
hutannya. meskipun yang kedua saya tidak berdiri di puncaknya, tapi
menjadi suatu kebanggan tersendiri telah mengantarkan sahabat menuju
puncak para dewa dan menjaga sahabat agar tetap dalam kondisi prima
menjadi nilai yang tak bisa di gantikan oleh apapun . Dalam setiap
pendakian ke Mahameru memiliki banyak cerita berbeda, karena dengan
orang yang berbeda dan tingkat emosi yang berbeda pula. Keindahan
Mahameru tidak membuat saya bosan untuk mengunjunginya kembali.
Pendakian pertama menuju puncak
tertinggi Jawa dilakukan bersama 4 sahabat yang sama-sama belum pernah
ke Mahameru. Karena memang belum pernah, kami memutuskan untuk berangkat
dari jakarta menggunakan transportasi darat (Bus). Banyak cerita selama
perjalanan, dari mulai tidak yakin dengan armada yang kami tumpangi
sampai kepada kondisi jalanan yang memang padat karena memang musim
libur.
Tiba di ranu pani, pos awal pendakian
dan perjalanan menuju Mahameru, yang akan dilakukan dengan berjalan
kaki. Sebelum kami melanjutkan perjalanan kami memutuskan untuk menginap
semalam di ranu pani untuk memulihkan kondisi badan yang sangat lelah
setelah perjalanan Jakarta-Malang.
Ke esokan harinya kami mulai pendakian
melalui jalur ayeg-ayeg karena memang kami belum tau jalur pendakian
yang normal, dengan tanya-tanya warga sekitar akhirnya kami tiba di
hutan ayeg-ayeg. Jalur yang terus menanjak tapi tetap disuguhkan
pemandangan yang tak kalah elok membuat kami tetap bersemangat.
Seperti pendakian pertama, pendakian
kedua Mahameru pun saya mulai dengan transportasi darat tapi kali ini
menggunakan kereta api, dan bersama 10 sahabat. pendakian kedua pun kami
awali dengan menginap di ranu pani. bedanya kali ini kami mulai
pendakian melalui jalur normal, yang harus melewati beberapa bukit dan
lembah.
Setelah melalui perjalanan panjang dari ranu pani, melewati beberapa
bukit dan hutan akhirnya kami tiba di Ranu Kumbolo. Ranu Kumbolo, sering
di sebut surganya gunung semeru, karena memang kemolekan danau tersebut
membuat setiap orang yang datang ke sana takjub dan melupakan masalah
yang lalu. Pada ketinggian 2400 mdpl terdapat sumber air yang menurut
warga sekitar tidak pernah diketahui seberapa dalam danau tersebut,
meskipun sudah pernah di teliti untuk diketahui sampai seberapa dalam
danau tersebut tapi masih saja belum di ketahui karena dasar ranu
kumbolo masih misteri (menurut obrolan dengan warga sekitar). Camp pertama kami di ranu kumbolo menjadikan
suasana lebih akrab dan hangat, meskipun dingin terus meniupkan hingga
ke tulang-tulang kami, tapi hamparan bintang dengan sinar terang menjadi
pemandangan yang indah untuk sejenak melupakan rasa dingin di ranu
kumbolo. Pemandangan langka yang sulit kami temukan di jakarta.Hidangan ala "cheff dadakan" sudah siap kami santap untuk menambah tenaga dan mengurangi rasa dingin maka kami harus banyak makan agar ada kalori yang dibakar sehingga tubuh menjadi agak hangat. lagi lagi kenikmatan ini yang tidak dapat dilupakan, oleh siapapun yang naik gunung. makan dengan lauk seadanya tapi terasa nikmat karena bersama sahabat dalam naungan alam yang perkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar