Kamis, 16 Januari 2014

Mahameru, Perjalanan dengan Cita Cinta


Siapa yang tidak kenal dengan mahameru, setelah hadirnya sebuah Film berjudul 5 cm. dengan durasi 2 jam tersebut, nama mahameru mulai banyak dikenal orang, baik dari pelajar sampai karyawan, semua tau Mahameru. Kegagahan dan keindahan alamnya membuat orang penasaran untuk menikmati dan melihat langsung Mahameru.
Saya pribadi memang mengagumi Alam, dan sangat terobsesi untuk terus melakukan kegiatan alam sampai benar-benar tidak kuat untuk melangkah, selama kaki ini masih bisa digunakan secara maksimal, selama itu pula saya akan terus menjajaki hutan dengan ke aneka ragaman didalamnya. untuk mahameru saya sudah 2 kali menjajaki hutannya. meskipun yang kedua saya tidak berdiri di puncaknya, tapi menjadi suatu kebanggan tersendiri telah mengantarkan sahabat menuju puncak para dewa dan menjaga sahabat agar tetap dalam kondisi prima menjadi nilai yang tak bisa di gantikan oleh apapun . Dalam setiap pendakian ke Mahameru memiliki banyak cerita berbeda, karena dengan orang yang berbeda dan tingkat emosi yang berbeda pula. Keindahan Mahameru tidak membuat saya bosan untuk mengunjunginya kembali.
Pendakian pertama menuju puncak tertinggi Jawa dilakukan bersama 4 sahabat yang sama-sama belum pernah ke Mahameru. Karena memang belum pernah, kami memutuskan untuk berangkat dari jakarta menggunakan transportasi darat (Bus). Banyak cerita selama perjalanan, dari mulai tidak yakin dengan armada yang kami tumpangi sampai kepada kondisi jalanan yang memang padat karena memang musim libur.
Perjalanan yang membuat kami sedikit jenuh pun akhirnya berakhir setelah kami tiba di terminal Arjosari Malang, tak banyak buang waktu kami langsung menuju pasar tumpang, tempat dimana kami harus memulai perjalanan dengan angkutan yang terlihat gagah, dan melewati track jalan yang membuat kami dag dig dug karena kondisi jalan yang gelap, sempit, dan di kanan kiri kami banyak jurang. tapi kami percayakan kendaraan ini  kepada supir yang sudah hafal jalur dan kondisi di sini.
Tiba di ranu pani, pos awal pendakian dan perjalanan menuju Mahameru, yang akan dilakukan dengan berjalan kaki. Sebelum kami melanjutkan perjalanan kami memutuskan untuk menginap semalam di ranu pani untuk memulihkan kondisi badan yang sangat lelah setelah perjalanan Jakarta-Malang.
Ke esokan harinya kami mulai pendakian melalui jalur ayeg-ayeg karena memang kami belum tau jalur pendakian yang normal, dengan tanya-tanya warga sekitar akhirnya kami tiba di hutan ayeg-ayeg. Jalur yang terus menanjak tapi tetap disuguhkan pemandangan yang tak kalah elok membuat kami tetap bersemangat.
Seperti pendakian pertama, pendakian kedua Mahameru pun saya mulai dengan transportasi darat tapi kali ini menggunakan kereta api, dan bersama 10 sahabat. pendakian kedua pun kami awali dengan menginap di ranu pani. bedanya kali ini kami mulai pendakian melalui jalur normal, yang harus melewati beberapa bukit dan lembah.
Setelah melalui perjalanan panjang dari ranu pani, melewati beberapa bukit dan hutan akhirnya kami tiba di Ranu Kumbolo. Ranu Kumbolo, sering di sebut surganya gunung semeru, karena memang kemolekan danau tersebut membuat setiap orang yang datang ke sana takjub dan melupakan masalah yang lalu. Pada ketinggian 2400 mdpl terdapat sumber air yang menurut warga sekitar tidak pernah diketahui seberapa dalam danau tersebut, meskipun sudah pernah di teliti untuk diketahui sampai seberapa dalam danau tersebut tapi masih saja belum di ketahui karena dasar ranu kumbolo masih misteri (menurut obrolan dengan warga sekitar). Camp pertama kami di ranu kumbolo menjadikan suasana lebih akrab dan hangat, meskipun dingin terus meniupkan hingga ke tulang-tulang kami, tapi hamparan bintang dengan sinar terang menjadi pemandangan yang indah untuk sejenak melupakan rasa dingin di ranu kumbolo. Pemandangan langka yang sulit kami temukan di jakarta.
Hidangan ala "cheff dadakan" sudah siap kami santap untuk menambah tenaga dan mengurangi rasa dingin maka kami harus banyak makan agar ada kalori yang dibakar sehingga tubuh menjadi agak hangat. lagi lagi kenikmatan ini yang tidak dapat dilupakan, oleh siapapun yang naik gunung. makan dengan lauk seadanya tapi terasa nikmat karena bersama sahabat dalam naungan alam yang perkasa.

Urgensi Tarbiyah Islamiyah

Secara bahasa tarbiyah memiliki beberapa makna antara lain yaitu ziyadah, nasy’ah, ri’ayah dan muhafadzah ( penambahan, pertumbuhan , pemeliharaan dan penjagaan.
Sedangkan dalam istilah Tarbiyah Islamiyah berarti menumbuhkan dan membentuk  insan Muslim mutakamil (integral) dari seluruh sisinya, baik kesehatan, akal, keyakinan, keruhanian, jasad, akhlaq, perasaan, kemuan dan daya ciptanya berdasarkan prinsip dan nilai nilai Islam  serta melalui metode dan cara pendidikan yang Islami.

Dari sini tergambar bahwa sasaran Tarbiyah Islamiyah bersifat menyeluruh mencakup dimensi jasadi (fisik), aqli (intelektualitas), maupun ruhi (moral). Kesempurnaan pendidikan ini akan melahirkan manusia yang terjamin integritas Islamnya.

Keuniversalan sasaran Tarbiyah Islamiyah tergambar pada tugas utama diutusnya para Rasul. Allah berfirman: “ Sebagaimana kami telah utus ditengah tengah kamu seorang Rasul yang membacakan kepadamu ayat ayat Kami dan membersihkan kamu dan mengajarkan kepadamu Kitab dan hikmah dan mengajarkan kepada kamu  apa apa yang belum mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 151)
   
Tujuan tertinggi dari proses Tarbiyah Islamiyah adalah membentuk manusia manusia Rabbani, seperti yang dinyatakan Allah SWT dalam Al-Qur’an :
“ tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, Hikmah dan kenabian, lalu Dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani karena kamu selalu mengajarkan Al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya” (QS. Ali-Imran : 79)  Dan makna Rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah s.w.t.
   
Islam membimbing setiap muslim untuk bertanggung jawab terhadap pendidikan dan pembersihan dirinya serta melakukan perbaikan terhadap diri dan lingkungannya, dengan kata lain ia akan  menjadi shaleh dan melakukan perbaikan bagi orang lain (muslih lighairihi). Islam menjelaskan bahwa kemenangan manusia di dunia dan akherat tergantung kepada keberhasilan seseorang mendidik dirinya. Sehubungan dengan ini Allah berfirman: “ dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. ( QS. As-Syams: 7-10)
   
Dalam kehidupan manusia sebagai hamba Allah tarbiyah islamiyah menduduki posisi yang sangat penting.  Sebab melalui proses pendidikan pribadi seseorang dapat tumbuh dan berkembang secara baik sesuai dengan yang diharapkan. Tarbiyah islamiyah dapat membentuk kepribadian seseorang selaras dengan nilai nilai dan prinsip islam.
   
Seseorang yang telah dididik dengan pola pendidikan Islam sikap dan perilakunya merupakan refleksi dari keutuhan dirinya yang telah tercelup (ter-sibghah)  dengan nilai Islam. Akibatnya gaya hidupnya islami, dapat memancarkan arus islam ditengah tengah lingkungannya. Ia menjadi manusia tangguh yang tidak mudah diombang ambingkan oleh berbagai arus kehidupan yang melandanya, Ia bisa Istiqomah karena keimanan dan keislamannya. Seorang muslim yang istiqomah akan memiliki jiwa keberanian, kemantapan, keoptimisan, yang ketiga tiganya merupakan modal kebahagiaan (sa’adah), Allah berfirman :: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (QS. Fushilat:30)
   
Seorang muslim yang istiqomah dengan Islam atau dengan kata lain yang berpegang teguh dengan agama (din) Allah merupakan modal dasar terbentuknya masyarakat Islam dan peradaban islam. Ia bagaikan batu bata yang dapat disusun menjadi sebuah bangunan. Semakin besar dan tinggi sebuah bangunan semakin memerlukan batu bata yang kuat dan kokoh.
   
Disisi lain berpegang teguh dengan agama Allah adalah dasar umum bagi penyelesaian krisis keimanan yang melanda kaum muslimin. Hal ini semakin mempertegas betapa pentingnya pembentukan pribadi muslim yang istiqomah. Karena itu peranan tarbiyah islamiyah dalam upaya mengatasi krisis keimanan di kalangan kaum muslimin yang diakibatkan oleh derasnya arus serangan pemikiran  (ghazwul fikri) yang berupaya menjauhkan kaum muslimin dari agamanya dan aqidahnya semakin jelas. Sehubungan dengan ini  Allah mengingatkan kita : “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. (QS. Ali Imran : 100)

Semoga Allah meridhai dan membimbing kita semua untuk tetap istiqamah dalam menjalankan agama-Nya dan mendidik generasi kita dengan Tarbiyah Islamiyah sehingga bisa lahir generasi rabbani untuk kejayaan islam dan muslimin, bahagia didunia dan akherat. Wallahu a’lam bisshawab. (Ust.Marsono)

Senin, 10 September 2012

Pulau Sempu

Perjalanan kami menuju pulau sempu penuh cerita, dari yang terbatasnya dana, seringnya nyasar, sampai kebingungan di jalur sempu menuju segara anakan.

Start dari jakarta setelah lelah bekerja sekitar pukul 20:00 WIB menuju Jogja, dengan driver kepercayaan kami Bapak Rubimin ST (jgn salah ST bukan sarjana teknik tapi Sudah Tua). Sampai di kota jogja sekitar jam 7:00 wib. dilanjutkan dengan mencari sarapan dan bersih-bersih di warung gudeg sekitar kota Jogja.

Perjalanan kami lanjutkan kembali pukul 9:00 menuju Jawa Timur tepat nya kota Malang. Mencari Sebuah tempat yang sebelumnya belum pernah kami kunjungi. hanya melihat di internet dan mendengar info dari teman tentang keindahan Pulau Sempu yang di dalam pulau tersebut terdapat sebuah pantai yang indah, 


Sebuah tempat yang tidak biasa karena untuk bisa sampai ke pantai tersebut harus melalui perjalanan kurang lebih 2 jam dengan kondisi jalan penuh lumpur dan licin. beberapa kali kami terpeleset dan jatuh karena licin nya jalan.

 

Kelelahan kami terbayar ketika sampai ke tujuan yaitu segara anakan, sebuah keindahan pantai yang tidak menyombongkan kemolekannya, tersembunyi didalam hutan liar yang sulit di jangkau. Subhanallah, kata tersebut yang pertam kali kami lontarkan ketika tiba di segara anakan.

Indahnya Keluarga Dalam Kebersamaan


TNGP September 2012,
Bersama sahabat, saudara, dan kerabat kami mencoba untuk menyatukan hati, impian dan harapan yang mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya. kegiatan alam yang membuat kami semakin dekat, akrab dan muncul rasa sayang diantara kami.

Jumat malam, kami mulai start dari kediaman kami di bilangan Jakarta Barat, menuju dataran tinggi di wilayah Cianjur, Jawa Barat, tepatnya kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cibodas. Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya tiba di lokasi. Sudah menunggu beberapa sahabat kami yang lebih dulu tiba disana, mulanya ada sedikit masalah perijinan, tapi bisa kami kondisikan dengan baik dan akhrinya kami mulai nanjak pada waktu subuh. Waktu dimana orang-orang sedang terlelap tidur kami malah masuk ke belantara hutan yang gelap dan sepi
Beberapa dari kami sudah terbiasa melakukan aktifitas ini, tapi beberapa ada yang baru pertama kali dan menjadi sebuah moment yang tidak pernah dilupakan, seperti contohnya adik saya Rofiqoh, dia wanita yang memilki kemauan dan tekad yang kuat, tak pernah ada ungkapan penyesalan atau kekesalan di dirinya setelah naik gunung bersama kami, tawa riang, senyum lebar dan perasaan yang tidak bisa dituliskan disini. Sampai saat ini pun dia masih bertekad untuk melakukan perjalanan alam lain nya, tapi terbentur dengan kondisinya sekarang yang sebagai istri seseorang dan calon ibu dari anak yang dikandungnya. Terus semangat ya "koh", cintai alam mu dan ajarkan anakmu pula cara mencintainya.
Kembali pada pendakian kami yang kurang lebih memakan waktu sekitar 7-8 jam mencapai alun2 surya kencana, yang merupakan tempat camp para pendaki. Surya kencana, sebuah lembah yang bersuhu rendah dengan padang eideleweis yang terhampar dan menyimpan banyak misteri di dalamnya.
Karena memang pendakian saat itu sedang ditutup karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat, maka suasana di Surya Kencana pun terasa sepi dan terlihat asri, tanpa warna warni tenda para pendaki. tidak lama setelah kami tiba, tenda besar berukuran 20 orang pun siap kami bangun untuk tempat berlindung dari hawa dingin yang siap menyergap tubuh kami. Beberapa orang siap untuk membangun tenda, beberapa yang lain siap untuk mengolah hidangan alam yang sudah kami persiapkan sebelumnya. kekompakan sudah mulai terlihat saat awal pendakian, dan keakraban mulai masuk diantara kami.
Setelah melewati malam dingin dalam kehangatan tenda, dan suguhan hidangan biasa tapi luarbiasa karena memang situasinya yang membuat luarbiasa. Pagi mulai menyembulkan kegagahan mentari dan hangat sinarnya mulai menyelimuti tubuh kami. persiapan kembali (turun gunung) pun kami lakukan di sela-sela canda tawa yang selalu mengiringi kami sejak awal. ya, kembali ke rumah, kembali ke pangkuan orang-orang tercinta, kembali pada aktifitas rutin, kembali dan bergulat dengan masalah-masalah baru.
Terima kasih Tuhan karena engkau telah memberikan kami Alam yang indah, terima kasih Tuhan karena engkau telah mengizinkan kami menikmati dan mengagungkan ciptaan-Mu. Tak bisa kulakukan lebih selain menjaga Alam-Mu dengan yang ku bisa, dan Maafkan jika kami lalai dan tak pernah bisa melakukan yang terbaik menurut-Mu.

Fabian Alif Usmawan


Sebuah hal yang paling indah dalam hidup ku adalah melihat ia lahir dan menangis. Fabian Alif Usmawan, putra pertama ku yang menurut ku paling ganteng sedunia. anak yang mejadi harapan panjang sang ayah, yang berharap menjadi kebanggan ayah bunda, yang akan menjadi pemimpin umat di masanya (amin)
tidak ada yang dapat menghalangi ku untuk dapat membahagiakan nya, kasih sayang dan curahan cinta kasih  sepenuhnya untuk Fabian Alif Usmawan.

Bocah tersebut sekarang sudah berumur 2 tahun setengah, masa pertumbuhan dan masa yang paling banyak tingkah polah yang membuat kita tertawa. Tiada kata lelah terucap meski terasa, ketika bercengkrama dengan nya. Cinta, munkin kata itu yang menjadi dasarnya.