TNGP September 2012,
Bersama sahabat, saudara, dan kerabat
kami mencoba untuk menyatukan hati, impian dan harapan yang mungkin
belum pernah dilakukan sebelumnya. kegiatan alam yang membuat kami
semakin dekat, akrab dan muncul rasa sayang diantara kami.
Jumat malam, kami mulai start dari
kediaman kami di bilangan Jakarta Barat, menuju dataran tinggi di
wilayah Cianjur, Jawa Barat, tepatnya kawasan Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango, Cibodas. Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya tiba di
lokasi. Sudah menunggu beberapa sahabat kami yang lebih dulu tiba
disana, mulanya ada sedikit masalah perijinan, tapi bisa kami kondisikan
dengan baik dan akhrinya kami mulai nanjak pada waktu subuh. Waktu
dimana orang-orang sedang terlelap tidur kami malah masuk ke belantara
hutan yang gelap dan sepi

Beberapa dari kami sudah terbiasa
melakukan aktifitas ini, tapi beberapa ada yang baru pertama kali dan
menjadi sebuah moment yang tidak pernah dilupakan, seperti contohnya
adik saya Rofiqoh, dia wanita yang memilki kemauan dan tekad yang kuat,
tak pernah ada ungkapan penyesalan atau kekesalan di dirinya setelah
naik gunung bersama kami, tawa riang, senyum lebar dan perasaan yang
tidak bisa dituliskan disini. Sampai saat ini pun dia masih bertekad
untuk melakukan perjalanan alam lain nya, tapi terbentur dengan
kondisinya sekarang yang sebagai istri seseorang dan calon ibu dari anak
yang dikandungnya. Terus semangat ya "koh", cintai alam mu dan ajarkan
anakmu pula cara mencintainya.

Kembali pada pendakian kami yang kurang
lebih memakan waktu sekitar 7-8 jam mencapai alun2 surya kencana, yang
merupakan tempat camp para pendaki. Surya kencana, sebuah lembah yang
bersuhu rendah dengan padang eideleweis yang terhampar dan menyimpan
banyak misteri di dalamnya.
Karena memang pendakian saat itu sedang
ditutup karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat, maka suasana di
Surya Kencana pun terasa sepi dan terlihat asri, tanpa warna warni tenda
para pendaki. tidak lama setelah kami tiba, tenda besar berukuran 20
orang pun siap kami bangun untuk tempat berlindung dari hawa dingin yang
siap menyergap tubuh kami. Beberapa orang siap untuk membangun tenda,
beberapa yang lain siap untuk mengolah hidangan alam yang sudah kami
persiapkan sebelumnya. kekompakan sudah mulai terlihat saat awal
pendakian, dan keakraban mulai masuk diantara kami.
Setelah melewati malam dingin dalam
kehangatan tenda, dan suguhan hidangan biasa tapi luarbiasa karena
memang situasinya yang membuat luarbiasa. Pagi mulai menyembulkan
kegagahan mentari dan hangat sinarnya mulai menyelimuti tubuh kami.
persiapan kembali (turun gunung) pun kami lakukan di sela-sela canda
tawa yang selalu mengiringi kami sejak awal. ya, kembali ke rumah,
kembali ke pangkuan orang-orang tercinta, kembali pada aktifitas rutin,
kembali dan bergulat dengan masalah-masalah baru.
Terima kasih Tuhan karena engkau telah
memberikan kami Alam yang indah, terima kasih Tuhan karena engkau telah
mengizinkan kami menikmati dan mengagungkan ciptaan-Mu. Tak bisa
kulakukan lebih selain menjaga Alam-Mu dengan yang ku bisa, dan Maafkan
jika kami lalai dan tak pernah bisa melakukan yang terbaik menurut-Mu.